25 December 2010

Manual Lymph Drainage VODDER adalah suatu spesialisasi dalam Fisioterapi

Dewasa ini perkembangan tehnik terapi Fisioterapi telah berkembang sangat pesatnya, dimana salah satu perkembangan yang amat revolusioner adalah Manual Lymph Drainage Vodder. Tehnik terapi ini dilakukan pada jaringan pembuluh lymphe, kelenjar lymphe, cairan interstitial dan vena. Untuk dapat melakukan tehnik terapi tersebut haruslah seorang Fisioterapi yang telah mendapat pendidikan khusus metode Manual Lymphe Drainage Vodder. Fisioterapi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan individu dan masyarakat dalam meningkatkan, mempertahankan dan memperbaiki gerak yang optimal dan kemampuan fungsional sepanjang daur kehidupannya senantiasa mengembangkan tehnologi intervensi fisioterapi yang dipergunakan untuk mengatasi problematika gerak dan fungsi. Dewasa ini perkembangan tehnik terapi tersebut telah berkembang sangat pesatnya, dimana salah satu perkembangan yang amat revolusioner adalah Manual Lymph Drainage Vodder.
Dalam tubuh manusia 2/3nya terdiri atas cairan. Cairan ini terdapat didalam / disekitar sel-sel tubuh, pembuluh darah, pembuluh limfe, dan otak. Banyak sekali proses-proses tubuh yang terjadi melalui cairan tubuh ini, antara lain penghantaran rangsang saraf, pengangkutan hormon-hormon atau zat-zat yang merugikan ( seperti bakteri ), pertukaran zat-zat ( seperti zat pembangun / zat perusak ), atau pertukaran gas-gas ( seperti zat asam / zat asam arang ). Proses – proses yang terjadi melalui Cairan tubuh ini kita sebut Waterhuishouding / Water intern milieu yang amat penting dalam mempertahankan  Homeostasis tetap dalam keadaan optimum.
Tubuh dalam keadaan yang seimbang optimal apabila waterhuishouding dalam keadaan optimal. Sistem limfe ( pembuluh limfe dan kelenjar limfe ) memainkan peranan yang penting dalam menciptakan dan mempertahankan keadaan yang ideal untuk sel-sel tubuh kita, yang mana berperan dalam pemberian nutrisi, pembersihan dan pengaliran. Dengan demikian limfedrainase ( pengaliran limfe ) merupakan fungsi yang normal dan alamiah dari tubuh kita. Fungsi ini dapat mengalami hambatan atau gangguan oleh adanya kecelakaan, penyakit atau stress. Pada keadaan itu, ganguan atau hambatan tersebut diatas dapat diatasi dengan pengaliran limfe secara manual ( dengan menggunakan tangan ).
Riwayat Pengembangan.
Pada tahun 1932 seorang ahli biologi dari Denmark Dr. Emil Vodder dan istrinya Astrid seorang Naturopati dari Berlin Jerman mengembangkan suatu tehnik pengobatan manual yang revolusional yang mereka gunakan untuk mengobati sinusitis kronis, pilek , dan migrain, yang disebut dengan ” MANUAL LYMPH DRAINAGE “. Pada masa itu berlaku pendapat yang menyatakan bahwa merupakan hal yang tabu bagi kalangan medis untuk menangani kelenjar limfe yang membengkak. Dan ilmu pengetahuan mengenai limfe masih sangat minim sekali. Tetapi pada saat itu Dr. Vodder memberanikan diri melanggar larangan itu. Seperti mendapat ilham dia mengobati kelenjar limfe dileher yang membengkak yang disebabkan oleh penyakit tersebut diatas dan mendapatkan hasil yang menggembirakan ( sembuh secara sempurna setelah kira-kira sepuluh kali pengobatan ). Berdasarkan penemuannya tersebut diatas, dia mengembangkan metode terapi yang berstandard yang mana ini berhasil diterapkan pada seluruh tubuh.
Yang pada mulanya merupakan metode empiris ( berdasarkan pengalaman ), pada tahun tujuh puluhan mulai dilakukan penelitian-penelitian secara ilmiah yang dilakukan oleh beberapa ahli seperti: Dr.Asdonk, Dr.Westphal, Dr.Stricker, Prof.Foldi, Prof.Mislin, Prof.Kuhnke, Dr.Collard. Mereka membentuk suatu yayasan yang dikomandoi Dr.Asdonk yaitu “ Deutsche Gesellschaft fur Manuelle Lymphdrainage nach Dr.Vodder “.Yayasan inilah yang mendukung dan melakukan pembuktian ilmiah terhadap metode penemuan Dr.Vodder. Dari sini pendidikan metode pengobatan tersebut diatas berkembang dengan pesat.
Pada masa tuanya Dr.Vodder memilih 7 murid untuk mengembangkan MLDV diberbagai negara yaitu : Rose-Marie Bohlman di Swizerland, Ilona Rosvaegne di Spanyol, Inggrid Kurz / Gunther / Elga Wittlinger di Austria, Denisa Guardini di Italia, dan Virginia Cool di Belgia.
Virginia Cool sebagai seorang fisioterapis mendirikan sekolah MLDV untuk para fisioterapis di Eropa khususnya Belgia dan Belanda yang ingin memperdalam MLDV. Sekolah MLDV tersebut dikenal dengan nama Virginia Cool School yang berlokasi di Brugge Belgia   dan mempercayakan pengelolaannya pada seorang muridnya yaitu Mr. Philippe M.N.A. De Paepe.
Pada tahun 2004 dan 2005 seorang fisioterapis yang juga MLDV terapis Ibu Renee St Go dari Amsterdam karena kecintaannya pada Indonesia memprakarsai dan mendanai pelatihan MLDV di Pematang Siantar dan Brastagi dengan mendatangkan Mr. Philippe De Paepe dari Belgia. Sampai saat ini telah diselenggarakan pelatihan MLDV angkatan yang ke tiga dan sudah dapat mencetak tenaga fisioterapis yang ahli manual limfe drainase sebanyak lebih dari 100 orang yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Pada November – Desember 2006, 3 orang fisioterapis Indonesia diberi kehormatan untuk dilatih menjadi dosen MLDV untuk Basic Course di Amsterdam Belanda dan Antwerpen Belgium yaitu Johanes Surya Salim, Timbul Siahaan dan Nur Basuki.
Dasar Pemikiran MLDV muncul berdasarkan pola pikir pada pendekatan manusia secara global ( menyeluruh ). Pada tahun tigapuluhan, berdasarkan pola pikir ini pula, sekelompok peneliti di Paris melakukan penelitian pada cairan tubuh. Mereka meneliti tubuh manusia. Bioloog Emil Vodder bekerjasama dengan mereka mencoba mencari cara untuk meningkatkan regenerasi sel. Penemuan mereka ternyata berhasil meningkatkan kesehatan lingkungan ekstra seluler ( intertisium ) yang mana ini menjamin kwalitas cairan intraseluler. Drainase secara manual yang dikembangkan oleh Vodder 100% berhubungan dengan mekanisme filtrasi dan reasorbsi jaringan. Dengan menstimulasi aliran pembuluh vena dan limfe secara maksimal melalui sifat anatomi dan fisiologinya sendiri, maka tujuan tersebut diatas dapat dicapai tanpa menimbulkan filtrasi dari arteri.
Massage klasik memang meningkatkan sirkulasi darah dengan akibat filtrasi yang lebih besar dijaringan. Jika reabsorbsi pembuluh dijaringan tidak cukup baik maka regenerasi sel pun tidak akan berjalan dengan baik yang mana ini akan mengakibatkan terjadinya oedem ( pembengkakan ). Dengan MLDV, keadaan tersebut diatas dapat diatasi dengan baik.
Prof.Kuhnke mengumpamakan filtrasi arteri sebagai kran air, reabsorpsi vena sebagai saluran pembuangan dibawah, dan pembuluh limfe sebagai saluran pembuangan luapan air diatas. Pembuluh limfe disini bertugas mengalirkan luapan cairan dan molekul protein. Vodder mencoba dengan tehnik drainasenya untuk menciptakan suatu keseimbangan, waterhuishouding umum ( sistem pengaturan cairan umum ) didalam tubuh kita, yang mana juga meningkatkan regenerasi cel pada berbagai tingkatan.
TERAPI ( PENGOBATAN ).
Tujuan pengobatan dari MLDV yaitu : ( 1 ) Merangsang regenerasi cell dan menghambat degenerasi sel, ( 2 ) Meningkatkan immunitas, ( 3 ) Rileksasi melalui stimulasi parasimpatis.
Terjadinya regenerasi sel sebagai akibat dari perbaikan kualitas dan kuantitas lingkungan sel diakibatkan oleh empat faktor berikut:
1. Pengaruh pada trasportasi cairan.
- Dengan mengalirkan cairan intertisial ke kapiler-kapiler dan stimulasi dari aliran limfe dalam pembuluh.
- Melalui reabsorpsi dari cairan intertisial dipembuluh vena, dimana pada saat itu aliran darah vena distimulasi.
- Cairan intertisial akan dipindahkan dari daerah yang padat ke daerah yang longgar, dimana kapiler vena dan pembuluh limfe menjalankan fungsinya.
2. Pengaruh pada otot polos di pembuluh darah.
- Autonom vasomotorik dari pembuluh limfe menjadi terstimulasi.
- Hiperaemi dapat dihindarkan.
3. Pengaruh pada Imunitas.
- Dengan menstimulasi sistema reticulo-endotelial dan dengan mempercepat aliran limfe kearah ganglia.
4. Pengaruh pada sistem saraf.
- Dengan adanya inhibisi pada nosisensorik.
- Aktivasi dari parasimpatis dan pengaturan neuro-vegetatif sistem.
INDIKASI.
MLDV dapat ditrapkan pada kasus-kasus dibawah ini, dengan atau tampa kombinasi dengan bentuk terapi lainnya.
1. lymfeoedem.
2. Oedema postraumatis dan post operatif, seperti :
- Pembengkakan lengan post mastectomi.
- Terkilir.
- Patah tulang.
- Haematom.
- Algodistrofi ( antara lain sudeck ).
3. Rematik dan pembengkakan yang disebabkan rematik, seperti:
- Aspesifik mesenchymreaksi.
- Arthritis infektif.
- Penyakit autoprogresif ( antara lain kronis polyarthritis ).
- Coxatrosis.
- Periarthritis humeroscapularis.
- Cervicalgia.
4. Keluhan pada sistema saraf.
- Susunan saraf pusat: perifokal oedem ( Foldi ), apopleksi, multipel sklerosis.
- Susunan saraf tepi: trigeminus neuralgia, facialis parese, migraine.
- Keluhan karena nervous: gangguan tidur, stress, gangguan usus ( antara lain konstipasi ).
5. Keluhan THT :
- Tinitus aurius ( telinga berdengung ).
- Radang selaput lendir kronis.
- Sinusitis kronis.
6. Extraksi gigi – orthodonsi – gangguan gusi, paradentose.
7. Kasus pediatri : cerebral parese, kelainan neuropati.
8. Problema dermatologi :
- Exzema kronis.
- Neurodermatis.
- Acne.
- Jaringan parut pos operasi.
9. Keluhan internis : bronchitis kronis, emfisema, asthma-bronchiale, pada intoksikasi oleh makanan atau medikasi dan mucoviscidose.
10. Kasus geriatri : osteoporose, problema vasculer.
11. Gangguan sirkulasi : sclerose otak, glaucoma, oedem karena venus stasis, arthritis, claudikasio intermitten, varicose ulcer.
12. Kasus sport injuri : sakit otot, haematom dan lesi.
KONTRA INDIKASI.
1. Absolut kontra indikasi : kanker, infeksi umum ( demam ), Decompensatio Cordis, TBC dan transplantasi organ.
2. Relatif kontra indikasi :
- infeksi lokal
- Asthma bronchiale: MLDV dapat membangkitkan anval karena rangsangan pada parasimpatis.
- Astma cardiale.
- Hyperthyroidea: hindarkan penanganan pada kelenjar gondok.
- Vagoton pasien.
- Kemungkinan reaksi kelelahan.:antok:

0 comments:

Post a Comment

Silahkan beri komentar sobat di bawah ini!
Komentar sobat akan sangat bermanfaat bagi kemajuan blog ini! :D Jangan lupa follow blog ini juga ;)
Mohon untuk tidak menggunakan nama ANONIM!
No SPAM !!!