1. PENGERTIAN
Dalam melakukan pengukuran setiap profesi yang bergerak dibidang kesehatan wajib mengetahui pengukuran yang dilakukan kepada pasien/klien. Pengukuran berarti pengumpulan data tentang pasien/klien. Dalam dunia fisioterapis, fisioterapis wajib mengetahui segala bentuk pengukuran yang ada pada dunia kesehatan dan juga wajib mengetahui cara melakukan pengukuran yang benar dari tiap-tiap kasus, akan tetapi pada umumnya tiap-tiap fisioterapis memiliki cara pengukuran yang sedikit berbeda.
Pengukuran yang dilakukan oleh fisioterapis berasal dari indentifkasi menyeluruh dan proses bertanya pada pasien/klien. Pengukuran dilakukan sebagai awal pemeriksaan yang penting untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi berkurangnya tingkat optimalitas fungsi dan gerak pasien/klien serta dapat mendukung pernyataan klinik, antisipasi, tujuan dan hasil yang diharapkan nantinya. Adapun hal-hal pada umumnya yang diukur oleh fisioterapis yakni; respon fisik, status fisik, dan pemahaman yang lebih spesifik pada kondisi dan diagnostik pasien serta terapi yang akan diberikan. Dalam hal ini pengukuran tidak berarti selalu sama dalam tiap-tiap kasus yang dijumpai. Fisioterapis mungkin memutuskan untuk menggunakan salah satu dari setiap jenis pengukuran, lebih dari satu atau beberapa pengukuran khusus yang berfungsi sebagai bagian dari pemeriksaan yang berdasarkan pada tujuannya dan kompleksitas kondisi, dan proses pembuatan keputusan yang diambil secara langsung.
Pengukuran yang digunakan oleh fisioterapis bervariasi dalam hal ketelitian, bagaimanapun data yang diperoleh berguna untuk menghasilkan arti yang bervariasi. Pengukuran yang dipilih oleh fisioterapis seharusnya berisi data yang penting dan akurat sehingga nantinya fisioterapis dapat membuat inteferensi yang tepat tentang keadaan atau kondisi pasien/klien. Pemilihan pengukuran tergantung pada hal-hal seperti umur pasien/klien, keparahan masalah, tahap penyembuhan (akut, sub akut atau kronik), fase rehabilitasi (cepat, intermediate, terlambat, atau kembali keaktifitas); keadaan tempat tinggal, kemasyarakatan atau pekerjaan dan faktor lain yang relevan.
Beberapa hal yang dapat diambil dalam hal pengukuran misalnya adalah gait (pola berjalan), locomotion (teknik pindah tempat), dan balance (keseimbangan). Pengukuran gait atau pola jalan merupakan bentuk pengukuran kuantitatif dan bentuk assessmen dari locomotion seperti berjalan dan berlari. Beberapa dari disiplin ilmu menggunakan pengukuran gait. Bahkan, para ilmuwan meneliti lebih lanjut dalam melakukan pola jalan yang lebih baik dari pola jalan normal sebelumnya yang dikaitkan dengan kontraksi otot, artikulasi sendi dan kemampuan fungsional. Gait dikarakteristikan dengan ritme, irama (cadence), langkah, jarak langkah dan kecepatan (Peterson, 2008). Sedangkan locomotion adalah kemampuan untuk bergerak dari satu tampat ketempat lain. Dan balance atau keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam keseimbangan dengan gravitasi (ketika stationari) dan dinamik (ketika bergerak). Fisioterapis menggunakan tes dan pengukuran ini untuk memeriksa adanya gangguan berjalan, locomotion, dan balance dan untuk memeriksa resiko jatuh pada pasien/klien. Fisioterapis juga mennggunakan tes dan pengukuran ini untuk menentukan apakah pasien perlu menggunakan peralatan bantu, adaptif, ortotik, protectiv, supportive dan prosthetic.
Download Selengkapnya disini : Download Now
0 comments:
Post a Comment
Silahkan beri komentar sobat di bawah ini!
Komentar sobat akan sangat bermanfaat bagi kemajuan blog ini! :D Jangan lupa follow blog ini juga ;)
Mohon untuk tidak menggunakan nama ANONIM!
No SPAM !!!