29 February 2012

Download Game PC : Tank Combat



Tank Combat-SKIDROW
The Second World War was the largest armed conflict in the history of the world. It saw the use of military equipment on a scale never experienced before. One of the most popular and most often employed vehicles of that time was the tank. Each side of the conflict had at its disposal at least one tank type which made it into history books. In Tank Combat, you can become the commander of each of them!
Take the helm of the most famous tanks of the Second World War; the American „General Stuart”, the German „Tiger” and the infamous Soviet T34. Each vehicle was recreated with an incredible attention to detail and great faithfulness to the original.
Game features:
* Participate in the dynamic combat of the most powerful machines of World War II
* Three single-player campaigns: Allied, German and Russian.
* Arcade-type gameplay allows for easy control of the vehicles
* Adapt to the changing conditions of the battlefield – fight in both rain and smoke!
* Immerse yourself in the fully interactive game environment, in which you can ram pretty much everything with your tank.

System Requirements:
* Windows 2000/XP/Vista
* Processor 1.6 GHZ
* 512 MB RAM
* Video card: ATI Radeon 8500 or nVidia GeForce 4 with 128 MB RAM
* DirectX 9.0c compatible sound card
* Keyboard, Mouse

Release Name : Tank.Combat-SKIDROW
Size : 739.30 MB, sr-tankc


Pass: www.netkingvn.com


Download


http://www.mediafire.com/?3maxdbgh47i


http://www.mediafire.com/?0xdmnzuemnz


http://www.mediafire.com/?i013gymyy5r


http://www.mediafire.com/?lcwllthpzu5


Download Game PC : War On Terror - FullRip


War On Terror - FullRip

Unrar All Parts
Install the game From Free Arc
- Play the game

Publisher : Monte Cristo Multimedia
Developer : Digital Reality
Genre : Action - Real-Time Strategy
Release Date : Sep 6, 2011(more)
ESRB : MATURE
ESRB Descriptors : StarForce software protection technology contained in one or more versions of this game

Minimum:
OS: Windows XP
CPU: Pentium or AMD 1.5 Ghz
* RAM: 256 MB
* HDD: 4 GB free disk space
* Sound Card: DirectX 9 Compatible
* DirectX: Version 9
Supported Graphics Cards:
GeForce 4 or Equivalent with 64 MB RAM (Except Geforce 4 MX

Recommended:
OS: Windows 7
CPU: Pentium or AMD 2.0 Ghz
* RAM: 512 MB
* HDD: 5 GB free disk space
* Sound Card: DirectX 9 Compatible
* DirectX: Version 9
Supported Graphics Cards:
GeForce 3 or Equivalent with 128 MB RAM (Except Geforce 4 MX)

Screens



Mediafire Pass : mediafire-games4u


Download Game PC : Sword of the Stars II Lords of Winter



Sword of the Stars II Lords of Winter

Minimum
OS: Windows XP, Windows Vista or Windows 7
Processor: 2 GHz dual core
Memory: 1 GB RAM (Windows XP) / 2 GB (Windows Vista and Windows 7)
Graphics: NVIDIA GeForce 8000 series or ATI Radeon HD 2000 series or better
DirectX®: DirectX 9.0c
Hard Drive: 8.5 GB

Recommended
CPU with dual-core processor (Intel Core 2 Duo or faster).
Intel Core2Duo @ 2,4 Ghz Windows XP / Windows Vista / Windows 7.
2 GB of RAM.
DirectX ® 9.0c compatible 256 MB video card with
3D acceleration or equivalent (support for Shader Model 3.0 or higher).
ATI RADEON HD 2900. NVIDIA GEFORCE 8800 GT.

Screens




Mediafire Pass : mediafire-games4u
Download Now



WRC 2: FIA World Rally Championship 2011
WRC 2: FIA World Rally Championship 2011 | 3.8 Gb



WRC2 FIA World Rally Championship 2011-FLT | Publisher: Ubisoft | Developer:MileStone Inc. | Genre: Rally / Offroad Racing | Platform: PC |Size: 3.83 GB | Release Date: 2011-10-08

The official game of the WRC is back, fully updated to the contents of the 2011 Official Championship and with brand-new contents and game modes!. Live the life of a real rally driver through the career mode of WRC 2. Start from scratch by creating your own racing team, win prestigious victories to increase your funds and improve your reputation. Among the brand new features this year, you can create your own team and manage them during your ascent to the WRC. Find the best mechanics on the market to maximize the performance of your car, hire skilled managers to unlock profitable sponsorships … and strive to earn a contract with one of the WRC teams. Are you ready to become the new champion of the world?

Features:

  • All the teams, circuits and manufacturers of the 2011 season in one game.
  • Over 30 different car models on 13 official tracks.
  • 5 Super Special Stages in 4 offline and 4 online modes.
  • Wide Variety of Game Modes ( Official Championship, Super Special Stages & The Road To WRC.
  • Improved Graphics for a more immersive experience

Minimum system requirements:

  • OS: Windows XP (SP 3) / Vista (SP 1) / 7
  • Processor: Intel Core2Duo E2140 1.6GHz or AMD X2 4000 + 2.1GHz
  • Memory: 1 GB (2 GB for Vista and Windows 7)
  • Video Memory: ATI Radeon X700 Pro 256MB PCI Express or Nvidia GeForce 7800 GTX 256MB PCI Express
  • Sound Card: Sound card compatible with DirectX
  • Hard Drive: 7,5 GB free hard disk space
  • DirectX: 9

Install Notes:

  1. Burn or mount
  2. Install the game
  3. Copy the LauncherDialogDLL.dll from this release to the installation, overwrite when prompted
  4. Play the game


pass:www.isalgames.com
Link

Glenohumeral Dislocation

Anatomi Fungsional Dan Biomekanik

a. Shoulder joint
Gerakan-gerakan yang terjadi digelang bahu dimungkinkan oleh sejumlah sendi yang saling berhubungan erat, misalnya sendi costovertebral atas, sendi acromioklavikular, permukaan pergeseran scapulotorakal dan sendi glenohumeral atau sendi bahu. Gangguan gerakan dalam sendi bahu sering mempunyai konsekuensi untuk sendi-sendi yang lain di gelang bahu dan sebaliknya.

Sendi bahu dibentuk oleh kepala tulang humerus dan mangkok sendi, disebut cavitas glenoidalis. Sendi ini menghasilkan gerakan fungsional sehari-hari seperti menyisir, menggaruk kepala, mengambil dompet, dan sebagainya atas kerjasama yang harmonis dan simultan dengan seni-sendi lainnya.

Cavitas glenoidalis sebagai mangkok sendi bentuknya agak cekung tempat melekatnya kepala tulang humerus dengan diameter cavitas glenoidalis yang pendek kira-kira hanya mencakup sepertiga bagian dan kepala tulang sendinya yang agak besar, keadaan ini otomatis membuat sendi tersebut tidak stabil namun paling luas gerakannya.

Beberapa karakteristik dari pada sendi bahu yaitu : perbandingan antara permukaan mangkok sendinya dengan kepala sendi tidak sebanding, kapsul sendinya relative lemah. Otot-otot pembungkus sendi relative lemah seperti otot supraspinatus, infraspinatus, teres minor, dan subscapularis, gerakan paling luas, tetapi stabilitas sendi relatif kurang stabil. Dengan melihat keadaan sendi tersebut, maka sendi bahu lebih mudah mengalami gangguan fungsi dibandingkan dengan sendi lainnya.


b. Kapsul sendi
Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan :
1) Kapsul sinovial (lapisan bagian dalam)
Dengan karakteristik mempunyai jaringan fibrokolagen agak lunak dan tidak memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Fungsinya menghasilkan cairan sinovial sendi dan sebagai transfomator makanan ke tulang rawan sendi. Bila ada gangguan pada sendi yang ringan saja, maka yang pertama kali yang mengalami gangguan fungsi adalah kapsul sinovial, tetapi karena kapsul tersebut tidak memiliki reseptor nyeri, maka kita tidak merasa nyeri apabila ada gangguan, misalnya pada artrosis sendi.

2) Kapsul fibrosa
Karakteristiknya berupa jaringan fibrous keras dan memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Fungsinya memelihara posisi dan stabilitas sendi, dan memelihara regenerasi kapsul sendi.

C. Ligamen dari Glenohumeral joint
Ada beberapa ligamen penting di bahu. Ligamen adalah struktur jaringan lunak yang menyambungkan tulang ke tulang. kapsul sendi adalah kantung yang kedap air yang mengelilingi sendi. Di bahu, kapsul sendi dibentuk oleh sekelompok ligamen yang menghubungkan humerus ke glenoidale. Ligamen ini adalah sumber utama stabilitas untuk bahu, mereka membantu memegang bahu di tempatnya dan menjaga dari dislokasi. Ligament ini adalah glenohumeral ligamen (GHL), dan ligamentum lain yang menghubungkan ke coracoid akromion adalah coracoacromial ligamentum (CAL). ligamentum ini dapat menebal dan menyebabkan Sindrom rotator. ligamen juga mengikat clavicula dan acromion di AC joint.dua ligament yang menghubungkan clavicula ke scapula dengan melekat ke prosesus coracoids adalah coracoclavicular ligamen (CCL).


Ligamen shoulder kompleks:
• CCL - coracoclavicular ligaments
• CAL - coracoacromial ligaments
• SGHL - Superior GlenoHumeral Ligament ligamentum
• MGHL - Muperior GlenoHumeral Ligament MGHL
• IGHL - Inferior GlenoHumeral Ligament IGHL

D. Ligamen dari Rotator Cuff
Tendon rotator cuff adalah lapisan berikutnya di shoulder joint. Tendon dan ligamen sangat mirip, kecuali bahwa tendon otot melekat ke tulang menggerakkan otot tulang dengan menarik pada tendon. Satu hal penting tendon yang bergerak melalui sendi bahu tendon biseps. Para tendon biseps sebenarnya dimulai pada bagian atas bahu soket (yang glenoid) dan kemudian lewat di depan bahu untuk menyambung ke otot bisep. tendon rotator cuff adalah kelompok empat tendon yang menghubungkan otot lapisan terdalam untuk humerus.


Tendon bahu:
Dari depan ke belakang:
• Subscapularis Subscapularis
• Biceps Tendon Biceps Tendon
• Supraspinatus Supraspinatus
• Infraspinatus Infraspinatus
• Teres Minor Teres minor

E. Otot shoulder

Ada 30 otot yang memberikan dukungan untuk gerakan dan bahu kompleks. 15 otot penggerak dan yang menstabilkan scapula, 9 otot untuk menggerakan sendi glenohumeral, dan 6 otot mendukung skapula pada toraks
Ada tiga kelompok penting otot-otot sekitar bahu:
1. 1. Otot (ekstrinsik):
• Otot deltoideus yang besar membentuk otot lapisan luar. Ini adalah yang terbesar, terkuat otot bahu. Kemampuan otot deltoideus mengambil alih mengangkat tangan setelah lengan menjauh dari samping.
• Pectoralis mayor menggerakan dan memberikan dukungan di depan bahu
2. 2. Otot (intrinsik):
• Manset rotator tendon melekat ke dalam otot manset rotator. 4 otot-otot ini yang terlibat dalam meningkatkan lengan dari samping dan memutar bahu dalam berbagai arah. Mekanisme manset rotator juga membantu menjaga stabil sendi bahu dengan memegang kepala humeri di glenoid soket. Otot-otot ini adalah: m. subskapularis, supraspinatus, infraspinatus dan teres minor.
3. 3. Otot (posterior):
Otot-otot ini berada di belakang bahu yang mengstabilkan dan menggerakkan skapula pada batang tubuh. Kelompok ini mencakup trapezius, rhomboids, m. levator scapulae, dan otot serratus anterior.



F. Bursa Shoulder

Bursa terjepit di antara otot manset rotator dan lapisan luar tebal besar otot adalah struktur yang dikenal sebagai bursa. Bursae di mana-mana di dalam tubuh. Mereka ditemukan di bagian tubuh mana pun yang bergerak melawan satu sama lain untuk mengurangi gesekan. Sebuah bursa hanyalah sebuah kantung antara dua permukaan yang bergerak yang berisi sejumlah kecil cairan pelumas.
Bayangkan sebuah bursa seperti ini: Jika Anda menekan tangan Anda bersama-sama dan geser mereka terhadap satu sama lain, Anda menghasilkan beberapa gesekan. Bahkan, ketika tangan Anda dingin Anda mungkin gosokkan mereka bersama-sama cepat untuk menciptakan panas dari gesekan. Sekarang bayangkan bahwa Anda pegang di tangan Anda kantong plastik kecil yang berisi beberapa tetes minyak salad. plastik ini akan membiarkan tangan Anda meluncur bebas terhadap satu sama lain tanpa banyak gesekan.

G. Saraf
aksila (ketiak) tepat di bawah sendi bahu.Tiga saraf utama mulai dari shoulder joint: n. radialis, n. ulnaris, dan n. medianus. Saraf ini membawa sinyal-sinyal dari otak ke otot-otot yang menggerakkan lengan. Saraf juga membawa sinyal kembali ke otak tentang sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan suhu.

H. Aliran darah
Travelling bersama dengan saraf adalah kapal-kapal besar yang mensuplai lengan dengan darah. A. aksilaris besar bergerak melalui aksila. Jika Anda menempatkan tangan di ketiak Anda, Anda mungkin dapat merasakan denyut arteri besar ini. A. aksilaris memiliki banyak cabang-cabang yang lebih kecil yang memasok darah ke berbagai bagian bahu. bahu memiliki suplai darah yang sangat kaya.

I. Kartilago
Kartilago atau ujung tulang rawan sendi berfungsi sebagai bantalan sendi, sehingga tidak nyeri sewaktu penderita berjalau.Namun demikian pada gerakan tertentu sendi dapat nyeri akibat gangguan yang dikenal dengan degenerasi kartilago.

2. Biomekanika sendi bahu
Ditinjau dari aspek gerak maka sendi bahu dapat dibagi menjadi dua, yaitu gerak secara osteokinematika dan arthrokinmeatika.

A. Gerakan osteokinematika
• Gerakan fleksi
Yaitu gerakan lengan ke depan, ke arah atas mendekati kepala, bergerak pada bidang sagital dan axisnya melalui pusat caput humeri dan tegak lurus bidang sagital. Otot penggerak utamanya adalah otot deltoid anterior dan otot supraspinatus dari 0 – 90 derajat, sedangkan untuk 90 – 180 derajat di bantu oleh otot pectoralis mayor, otot coracobrachialis, dan otot bicep brachii.
• Gerakan ekstensi
Yaitu gerakan lengan ke belakang yang menjauhi dari posisi anatomis, bergerak pada bidang sagital. Otot penggerak utamanya adalah latissimus dorsi dan teras mayor. Sedankan pada gerakan hiper ekstensi teres mayor tidak berfungsi lagi, hanya sampai 90 derajat dan digantikan fungsinya oleh deltoid posterior.
• Gerakan abduksi
Yaitu gerakan pada bidang frontal dengan axisnya horisontal. Otot penggerak utamanya adalah otot deltoid midle dan supraspinatur. Abduksi sendi bahu meliputi tiga fase, yaitu: abduksi 0o – 90o akan diikuti gerakan eksternal rotasi. Otot-otot yang berkerja pada fase ini adalah deltoid, seratus anterior, dan trapezius ascenden desenden. Gerakan ini dihambat oleh adanya tahanan peregangan dari latisimus dorsi dan pektoralis mayor. Abduksi 120o – 180o melibatkan otot deltoid, trapezius dan erector spine. Gerakan ini dikombinasikan abduksi, fleksi dan vertebra.
• Gerakan adduksi
Yaitu suatu gerakan yang merupakan kebalikan dari gerakan abduksi. Otot penggerak utamanya adalah pectoralis mayor dibantu oleh otot latisimus dorsi, teres mayor serta otot sub scapulari. Luas gerak sendinya pada bidang frontal.
• Gerakan abduksi horizontal
Yaitu gerakan lengan yang mendekati tubuh dalam posisi abduksi lengan 90° dan mencapai jarak gerak sendi 45° yang dimulai posisi anatomis.
• Gerakan adduksi horizontal
Yaitu gerakan lengan yang menjauhi tubuh dalam posisi abduksi lengan 90° dan mencapai jarak gerak sendi 145° yang dimulai posisi anatomis.
• Gerakan eksorotasi
Yaitu gerakan sepanjang axis longitudinal yang melalui caput humeri. Gerakan ini dilakukan oleh otot infraspinatus, teres mayor dan deltoid posterior.
• Gerakan endorotasi
Yaitu suatu gerakan yang merupakan kebalikan dari gerakan eksorotasi. Gerakan ini dilakukan oleh otot sub scapularis, pectoralis mayor, latisimus dorsi dan teres mayor.
• Gerakan sirkumduksi
Yaitu gerakan yang merupakan kombinasi dari semua gerakan di atas.



B.Gerakan arthrokinematika
Pada gerakan arthrokinmeatika meliputi dua gerakan roll dan slide. Roll adalah suatu gerakan sendi dimana perubahan jarak titik kontak pada suatu permukaan sendi sama besarnya dengan perubahan jarak titik kontak permukaan sendi lawannya. Sedangkan slide adalah suatu gerakan sendi dimana hanya ada satu titik yang selalu kontak dengan titik-titik yang selalu berubah pada permukaan sendi lawannya.
Pada sendi bahu meliputi :
• Pada gerakan endorotasi caput humeris roll searah dengan gerakan endorotasi dan slidenya ke posterior.
• Pada gerakan abduksi caput humeris roll searah dengan gerakan abduksi dan slidenya ke caudal.
• Pada gerakan eksorotasi caput humeris roll searah gerak eksorotasi dan slide ventral agak medial.


GLENOHUMERAL DISLOCATION

I. Definisi
Dislokasi glenohumeral adalah terpisahnya seluruh bagian yang membentuk sendi glenohumeral akibat rudapaksa/trauma. Hal tersebut terdapat dalam ICD X dengan kode S.43.0.
Pergeseran kaput humerus dari sendi glenohumeral dapat terjadi pada bagian :
• anterior dan medial glenoid disebut sebagai dislokasi anterior
caput humeri bergeser ke medial dibawah processus coracodeus.
• Posterior disebut sebagai dislokasi posterior
caput humeri masih terletak dilateral tapi masih berada diposterior dalam fosa infraspinatus.
• di bawah glenoid disebut sebagai dislokasi inferior/ luksasi erecta

Dislokasi diklasifikasikan sebagai berikut :
a). Congenital
Congenital dislocation berhubungan dengan congenital deformities

b). Traumatic
Traumatic dislocation, biasanya disertai benturan keras. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :
• Dislokasi akut
Umumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut
dan pembengkakan di sekitar sendi.
• Dislokasi kronik
• Dislokasi berulang
Jika suatu trauma dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.


II.Etiologi:

Dislokasi disebabkan oleh :

1.Cedera olah raga
Olah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan
hoki, serta olahraga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat
bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak bola
paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena
secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.

2.Trauma yang tidak berhubungan dengan olahraga
Benturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya
menyebabkan dislokasi

3.Terjatuh
Terjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin

4. Patologis
terjadinya ‘tear’ ligament dan kapsul articuler yang merupakan
kompenen vital penghubung tulang.

III.Gambaran klinik

Nyeri terasa hebat .Pasien menyokong lengan itu dengan tangan sebelahnya dan segan menerima pemeriksaan apa saja .Garis gambar lateral bahu dapat rata dan ,kalau pasien tak terlalu berotot suatu tonjolan dapat diraba tepat di bawah clavikula.

IV.Patofisiologi
Dislokasi biasanya disebabkan oleh jatuh pada tangan. Humerus terdorong kedepan ,merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid teravulsi. Kadang-kadang bagian posterolateral kaput hancur. Mesti jarang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke bawah dan menimbulkan luksasio erekta [dengan tangan mengarah ;lengan ini hampir selalu jatuh membawa kaput ke posisi da bawah karakoid]

V.Prosedur Diagnosa
♦Klinis
• Anterior dislokasi :
- posisi menahan lengan atas adduksi (menempel pada sisi badan)
- deformitas bisa nampak langsung atau teraba
- ROM aktif/pasif menurun
- Catat status vascular/nervus
• Posterior dislokasi
- posisi lengan atas exorotasi dan slight abduksi
- teraba “kosong” pada region deltoid anterior
• Inferior dislokasi
- teraba caput di axial
- daerah kosong region deltoid

♦Radiologist
- X Ray pada bagian anteroposterior akan memperlihatkan bayangan yang tumpah-tindih antara kaput humerus dan fossa Glenoid. Kaput biasanya terletak di bawah dan medial terhadap terhadap mangkuk sendi.

- AP/lat dan axillary vie (rutin)
- Post. Dislokasi perlu CT scan
- Arteriografi/ EMG

VI.Komplikasi:
◦Komplikasi dini
- Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera , pasien tidak dapat mengkerutkan otot
deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil yang mati rasa pada otot tesebut
- Cedera pembuluh darah : Arteri aksilla dapat rusak
- Fraktur disloksi

◦Komplikasi lanjut
- Kekakuan sendi bahu : Immobilisasi yang lama dapat mengakibatkan kekakuan sendi bahu ,terutama pada pasien yang berumur 40 tahun. Terjadinya kehilangan rotasi lateral yang secara otomatis membatasi Abduksi
- Dislokasi yang berulang : terjadi kalau labrum glenoid robek atau kapsul terlepas dari bagian depan leher glenoid
- kelemahan otot

VII.Terapi medika mentosa dan Reposisi

◦Reposisi
-MUA [ Manipulasi Under General Anastesi ]
-Hangin Arm Teknik
-Hipocratic Methode : handuk atau kain dililitkan di region axillaries penderita, fisioterapis melakukan traksi pada posisi semi abduksi lengan.
-Kocher : 4 manuver
 siku difleksikan 90° lakukan traksi sesuai dengan axis humerus
 humerus dirotasi internal.
 Selanjutnya humerus digeser kemedial (adduksi) didada penderita.
 Humerus dirotasi interna dengan memutar lengan bawah kedalam. Post reposisi dilakukan imobilisasi dengan seling 2 minggu.
-Eksternal Rotasi Metode :traksi pada humerus distal kemudian ekternal rotasi fore arm secara pelan-pelan.hentikan jika terjadinya nyeri

◦Terapi medika mentosa
Analgetik opioid diberikan untuk mengurangi nyeri dengan aktualitas tinggi. Suntikan intrarticular dan anastetik regional teknik telah dilaporkan sukses membantu dalam mereduksi dislokasi shoulder. Prosedural sedasi dan analgesi umumnya digunakan untuk memperoleh control nyeri yang adekuat dan relaksan otot untuk reduksi. Prosedural sedasi dan analgesi{PSA}yang digunakan Morphine dan midazolam memperlamlambat perawatan di department emergensi serta bebas komplikasi. [emedicene] Etomidate, fentanyl/midazolam, ketamine, atau propofol umumnya digunakan untuk PSA.

VIII. Program Rehabilitasi

Program Rehabilitasi secara umum terbagi menjadi Nonoperatif Manajemen dan Operatif manajemen.
a.Non operatif Rehabilatation
Penanganan rehabilitasi non operatif bertujuan untuk mengoptimalkan stabilisasi
sendi bahu, sebab komplikasi dislokasi berulang banyak terjadi. Menghindari
maneuver yang bersifat provokativ dan penguatan otot secara hati-hati merupakan
komponen penting dalam program rehabilitasi.
Minggu 0-2  Hindari provokatif posisi, termasuk eksternal rotasi, Abduksi,dan
Distrak.
Immobilisasi tergantung umur.
▪ > 20 tahun :: 3 sampai 4 minggu
▪ 20-30 tahun :: 2 sampai 3 minggu
▪ > 30 tahun :: 10 hari sampai 2 minggu.
▪ > 40 tahun :: 3 sampai 5 hari
Program dilanjutkan secara bertahap untuk pemulihan fungsi sesuai prosedur rehabilitasi yang telah ditetapkan.

b. Operatif Treatment


Tujuan utama rehabilitasi adalah
- Menjaga integritas stabilitasi bedah kore
- Memulihkan ROM fungsional secara full
- Meningkatkan stabilitas Dynamik
- Kembali aktivitas yang tak dibatasi dan olahraga.

ASSESMENT FISIOTERAPI

• Anamnesis umum diarahkan untuk menggali informasi yang berhubungan identitas dan pekerjaan klien serta hobby pasien dan khusus untuk menggali penyebab dan mekanisme cedera serta keluhan subjektif klien pada saat pemeriksaan.
• Inspeksi dilakukan mulai Os masuk ruangan terapi dan diamati dari ventral, lateral, posterior,
Hasil:akan nampak ada rata [flattening ] pada area sekitar otot deltoid jika pada shoulder yang belum direposisi.,cek pembengkakan pada Wrist dan bahu,cek otot bahu/atropi.
• Pemeriksaan fungsi gerak dasar
Aktif test:mengetahui kekuatan otot gerak aktif pada semua bidang gerak shoulder.
Pasif test:mengetahui ROM pada gerak pasif dan end feel.
-shoulder abduksi :: inferior capsule
-shoulder internal rotasi :: posterior capsule
-shoulder eksternal rotasi :: anterior capsule
-shoulder horizontal abduksi :: posterocaudal capsule
 Test isometric :Untuk mengetahui kontraksi isometric yang akan menggambarkan ada tidaknya gangguan otot.

• Pemerikasaan Khusus:
a. Apprehension test untuk mengetahui adanya dislokasi anterior shoulder: Pemeriksa mengabduksikan disertai gerakan rotasi external shoulder secara perlahan. Pada test yang positif ditandai dengan alarm atau mimik muka yang enggan melakukan gerakan lebih lanjut. Test ini harus dilakukan secara pelan untuk menghindari dislokasi yang berulang.
b. Test ROM untuk mengetahui lingkup gerak sendi bahu
c. Muscle power test terutama kelompok otot rotator cuff
d. Test sensasi untuk mengungkap adanya komplikasi neurology
e. .Tes circumferential
f. JPM: jika memungkinkan
g. Scala nyeri dengan VAS
h. Diagnosa Fisioterapi: Gangguan fungsional Bahu akibat dislokasi glenohumeral
i. Pemerikasaan tambahan spesifik X-rays
DIAGNOSA FISIOTERAPI
“ Gangguan Aktifitas Fungsional Akibat post dislokasi glenohumeral”

PROBLEMATIK FISIOTERAPI
a. Nyeri gerak
b. Keterbatasan ROM
c. Kelemahan otot
d. Gangguan ADL
e. Advance Aktivitas/Atlet



TUJUAN FISIOTERAPI

- Jangka pendek
a. Mengurangi Nyeri gerak
b. Meningkatkan ROM
c. Meningkatkan kekuatan otot
d. Meningkatkan fungsi ADL
e. Memperbaiki power,endurance dan persiapan aktivitas normal
- Jangka panjang
Meningkatkan aktifitas fisik dan kemampuan fungsional pasien.

PELAKSANAAN FISIOTERAPI

No Problematik FT Modalitas Terpilih Tujuan Dosis
1 . Nyeri gerak
IFC Mengurangi nyeri :: 3x seminggu, contra planar, 15 mnt, 1: 30 mA

2. Metabolisme elastisitas
HFC Meningkatkan elastisitas jaringan 5- 10 x lebih baik T: 10 menit, I: Submitis,
3XSeminggu

2 Keterbatasan ROM
Exercise therapy Meningkatkan ROM 1x setiap hari, tahanan sedang, AAROMEX, PROMEX, 9 X REPETISI

3 Kelemahan otot
Strengthening therapy Isometrik exc{ Safety } 1 x setiap hari, toleransi pasien, kontak langsung, 9 X REPETISI

4 Gangguan ADL
Latihan ADL Meningkatkan fungsi ADL 1 x setiap hari, toleransi pasien, kontak langsung, 10 mnt

5 Power dan Endurance koordinasi gerak Advance exc, PNF, Plyometric Arm exercise 3x seminggu, 1-3 set, 20-30 x repetisi


Sumber : http://novieanie.blogspot.com/2010_06_01_archive.html

26 February 2012

Fisioterapi Pada Cidera Akut

Tujuan Penatalaksanaan:
  • Mengurangi rasa sakit dan bengkak.
  • Mengembalikan mobilitas secara penuh.
  • Meningkatkan kekuatan dan stabilitas sendi.
  • Dapat melakukan aktivitas penuh seperti sedia kala.
Tahap Segera setelah cedera

Pada hari pertama dan kedua lakukan RICE yaitu:
  • R : Rest : Istirahat dari kegiatan yang menimbulkan rasa sakit.
  • I : Ice : Lakukan cold terapi atau kompres es (gambar )untuk membatasi pembengkakan. Lakukan cold terapi selama 15 menit setiap 2 jam untuk hari pertama dan frekuensi dapat dikurangi secara bertahap sampai 3 kali sehari selama beberapa hari.untuk perhatian jangan  tempelkan es langsung ke kulit karena dapat mengakibatkan “ice burns”.
Sebagai bahan pertimbangan adanya kontraindikasi dalam melakukan cold terapi antara lain:
  • Raynauds Phenomenon : suatu kondisi dimana akan mempengaruhi blood vessel yang berukuran kecil pada ekstremitas, pemberian dingin secara berlebihan akan menimbulkan kembali simptom ini .
  • Cold Hypersensitivity : ada banyak cold hypersensitivity, antara lain:
    • Cold Urticaria – dikenal juga dengan sebutan hives. Munculnya kembali histamine selama re-warming setelah beberapa waktu, timbul  kemerahan dan adanya rasa gatal pada kulit.
    • Cold Erythema – adanya ruam ditandai dengan kemerahan dan gatal disebabkan karena terpapar dingin, bisa menyebabkan nyeri dan spasme otot.
    • Cold Hemoglobinuria – ketika sel darah merah turun terlalu cepat sehingga beberapa HB tidak bisa bersatu dengan protein darah.
    • Anesthesia – apabila ada daerah yang tidak dapat merasakan sensasi maka cold terapi tidak boleh diberikan.
Demikian juga dalam melakukan cryotherapy, dibutuhkan perhatian dan kehati-hatian dengan kondisi:
  • Cardiac Conditions – seperti  Arthymia, Angina atau CHD
  • High Blood Pressure – vasokontriksi dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
  • Superficial Nerves – Cold therapy tidak boleh diberikan pada daerah dimana saraf terletak pada permukaan.
  • Healing Wounds – Cold therapy tidak boleh diberikan pada luka baru.
  • C : Compression : Menerapkan kompresi pada cedera memiliki efek mencegah terjadi pembengkakan berlebihan dan harus diterapkan selama sekitar 24-48 jam dari mulai cedera. Tujuan sebagai pengarah gerak dan mengurangi rasa nyeri tetapi jika saat gerakan terjadi rasa nyeri maka akan berfungsi sebagai penahan lingkup gerak sendi dan otot dan sangat efektif pada saat ada bengkak sebagai kompresi.
  • E : Elevation : bertujuan untuk mengurangi pembengkakan pada lutut apabila perlu, melalui sistem vakuler dan limfatic, dengan cara meninggikan kaki lebih tinggi dari hip.


Konsep Nyeri


painfig1.jpgDefenisi Nyeri
Oleh IASP (international Association for the Study of Pain), nyeri di definisikan sebagai “an unpleasant sensory and emotional experience associated with actual or potential tissue damage or described in term of such damage”.
pain-pathways.jpgDari defenisi ini dapat di tarik dua kesimpulan. Yang pertama bahwa persepsi nyeri merupakan sensasi yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional menyusul adanya kerusakan jaringan yang nyata. Jadi nyeri terjadi karena adanya kerusakan jaringan yang nyata (pain with nociception). Yang kedua, perasaan yang sama juga dapat timbul tanpa adanya kerusakan jaringan yang nyata. Jadi nyeri dapat terjadi tanpa adanya kerusakan jaringan yang nyata (pain without nociception). baca selengkapnya….Dengan kata lain, nyeri pada umumnya terjadi akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata, keadaan mana disebut sebagai nyeri akut misalnya nyeri pasca bedah. Namun terdapat juga suatu keadaan dimana timbul keluhan nyeri tanpa adanya kerusakan jaringan yang nyata atau nyeri timbul setelah proses penyembuhan usai, keadaan mana disebut sebagai nyeri kronik misalnya nyeri post-herpetic, nyeri phantom atau nyeri trigeminal. Perjalanan Nyeri (Nociceptive Pathway). 
Antara kerusakan jaringan (sebagai sumber stimuli nyeri) sampai dirasakan sebagai persepsi nyeri terdapat suatu rangkaian proses elektrofisiologik yang secara kolektif disebut sebagai nosisepsi (nociception). Ada empat proses yang jelas yang terjadi pada suatu nosisepsi, yakni ;
1.         Proses Transduksi (Transduction), merupakan proses dimana suatu stimuli nyeri (noxious stimuli) di rubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf (nerve ending). Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik (tekanan), suhu (panas) atau kimia (substansi nyeri).
2.         Proses Transmisi (Transmison), dimaksudkan sebagai penyaluran impuls melalui saraf sensoris menyusul proses transduksi. Impuls ini akan disalurkan oleh serabut saraf A delta dan serabut C sebagai neuron pertama, dari perifer ke medulla spinalis dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh traktus sphinotalamikus sebagai neuron kedua. Dari thalamus selanjutnya impuls disalurkan ke daerah somato sensoris di korteks serebri melalui neuron ketiga, dimana impuls tersebut diterjemahkan dan dirasakan sebagai persepsi nyeri.
3.         Proses Modulasi (Modulation), adalah proses dimana terjadi interaksi antara sistem analgesik endogen yang dihasilkan oleh tubuh kita dengan imput nyeri yang masuk ke kornu posterior medulla spinalis. Jadi merupakan proses acendern yang di kontrol oleh otak. Sistem analgesik endogen ini meliputi enkefalin, endorfin, serotonin, dan noradrenalin memiliki efek yang dapat menekan impuls nyeri pada kornu posterior medulla spinalis. Kornu posterior ini dapat diiabaratkan sebagai pintu yang dapat tertetutup atau terbukanya pintu  nyeri tersebut diperankan oleh sistem analgesik endogen tersebut di atas. Proses modulasi inilah yang menyebabkan persepsi nyeri menjadi sangat subyektif orang per orang.
4.         Persepsi (perception),  adalah hasil akhir dari proses interaksi yang kompleks dan unik yang dimulai dari proses transduksi, transmisi, dan modulasi yang pada gilirannya menghasilkan suatu perasaan yang subyektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri.
 Respons Stress (Stress Responds) 
Respons tubuh terhadap suatu pembedahan atau nyeri akan menghasilkan reaksi endokrin dan immonologik, yang secara umum disebut sebagai respons stress. Respons stress ini sangat merugikan penderita karena selain akan menurunkan cadangan dan daya tahan tubuh, meningkatkan kebutuhan oksigen otot jantung, mengganggu fungsi respirasi dengan segala konsekuensinya, juga akan mengundang resiko terjadinya tromboemboli yang pada gilirannya meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Meskipun berbagai tehnik pengelolaan nyeri telah banyak dikembangkan, namun mengontrol nyeri pascabedah per-se, tidak selalu menjadi jaminan untuk tidak terjadinya respons stress yang turut berperan dalam prognosis penderita pasca bedah.
 Hipersensitifitas dan plastisitas Susunan Saraf. 
Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa menyusul suatu trauma atau operasi maka input nyeri dari perifer ke sentral akan mengubah ambang reseptor nyeri baik di perifer maupun di sentral (kornu posterior medulla spinalis). Kedua reseptor nyeri tersebut di atas akan menurunkan ambang nyerinya, sesaat setelah terjadi input nyeri.
Perubahan ini akan menghasilkan suatu keadaan yang disebut sebagai hipersensitifitas baik perifer maupun sentral. Perubahan ini dalam klinik dapat dilihat, dimana daerah perlukaan dan sekitarnya akan berubah menjadi hiperalgesia. Daerah tepat pada perlukaan akan berubah menjadi allodini, artinya dengan stimulasi lemah, yang normal tidak menimbulkan rasa nyeri, kini dapat menimbulkan rasa nyeri, daerah ini disebut juga sebagai hiperalgesia primer. Di lain pihak daerah di sekitar perlukaan yang masih nampak normal juga berubah menjadi hiperalgesia, artinya dengan suatu stimuli yang kuat, untuk cukup menimbulkan rasa nyeri, kini dirasakan sebagai nyeri yang lebih hebat dan berlangsung lebih lama, daerah ini juga disebut sebagai hiperalgesia sekunder.
Kedua perubahan tersebut di atas, baik hiperalgesia primer maupun hiperalgesia sekunder merupakan konsekuensi terjadinya hipersensitifitas perifer dan sentral menyusul suatu input nyeri akibat suatu trauma atau operasi. Ini berarti bahwa susunan saraf kita, baik susunan saraf perifer maupun susunan saraf sentral dapat berubah sifatnya menyusul suatu input nyeri yang kontinyu. Dengan kata lain, susunan saraf kita dapat disamakan sebagai suatu kabel yang kaku (rigid wire), tapi mampu berubah sesuai dengan fungsinya sebagai alat proteksi.
Kemampuan sususnan saraf kita yang dapat berubah mirip dengan plastik disebut sebagia plastisitas susunan saraf (plasticity of the nervous system). Analgesia Preemptif (Preemptive analgesia) Sekali susunan saraf mengalami plastisitas, berarti akan menjadi hipersensitif terhadap suatu stimuli dan penderita akan mengeluh dengan nyeri yang lebih hebat sehingga dibutuhkan dosis obat analgesik yang tinggi untuk mengontrolnya. Atas dasar itulah maka untuk mengurangi keluhan nyeri pasca bedah, dilakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya plastisitas susunan saraf. Salah satu cara untuk mengurangi plastisitas tersebut pada suatu pembedahan elektif adalah dengan menggunakan blok saraf (epidural/spinal), sebab dengan demikian input nyeri dari perifer akan terblok untuk masuk ke kornu posterior medulla spinal. Dilain pihak jika trauma terjadi sebelum operasi, maka pemberian opioid secara sistemik dapat mengembalikan perubahan plastisitas susunan saraf kembali menjadi normal. Upaya-upaya mencegah terjadinya plastisitas ini disebut sebagai analgesia preemptif (preemptive analgesia), artinya mengobati nyeri sebelum terjadi (to treat pain before it occurs). Dengan cara demikian keluhan nyeri pascabedah akan sangat menurun dibandingkan dengan keluhan nyeri pascabedah penderita yang dioperasi dengan fasilitas anastesi umum. Hal ini telah banyak dibuktikan melalui penelitian-penelitian klinik. Analgesia Balans (Balanced Analgesia) Sebagaimana telah diterangkan sebelumnya bahwa konsep analgesia balans adalah upaya mengintervensi nyeri pada proses perjalanannya yakni pada proses transduksi, transmisi dan proses modulasi. Jadi merupakan intervensi nyeri yang bersifat terpadu dan berkelanjutan, yang diilhami oleh konsep plastisitas dan analgesia preemptif seperti disebutkan di atas.Pengalaman menunjukkan bahwa dengan menggunakan analgesia preemptif, pada awalnya akan diperoleh hasil yang cukup baik, tapi cara ini mempunyai keterbatasan waktu. Tidak mungkin analgesia preemptif dapat dipertahankan beberapa hari sampai proses penyembuhan usai. Selain iti epidural kontinyu dengan menggunakan anastesi lokal, juga memiliki keterbatasan seperti disebutkan sebelumnya.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa analgesia preemptif, walaupun hasilnya sangat baik terutama dalam mencegah terjadinya plastisitas pada kornu posterior, namun memiliki keterbatasan, yakni sulitnya dipertahankan selama proses penyembuhan pascabedah. Disinilah keunggulan dari analgesia balans dimana intervensi nyeri dilakukan secara multimodal dan berkelanjutan. Multimodal, dimaksudkan bahwa intervensi dilakukan pada ketiga proses perjalanan nyeri yakni pada proses transduksi dengan menggunakan NSAID, pada proses transmisi dengan anastetik lokal, dan pada proses modulasi dengan opioid.
Dengan cara ini terjadi penekanan pada proses transduksi dan peningkatan proses modulasi, guna mencegah terjadinya proses hipersensitivitas baik di perifer maupun di central. Dengan kata lain, analgesia balans dapat menghasilkan selain pain free juga stress responses free. Dengan regimen analgesia balans ini akan menghasilkan suatu analgesia pascabedah yang secara rasional akan menghasilkan analgesia yang optimal bukan saja waktu istirahat, tapi juga dalam keadaan mobilisasi.

Sumber: Diktat Sumber Fisis 


Sprain Ligamen Collateral Medial

medial-collateral-ligamentPengertian
     Sprain ligamen colateral medial adalah cedera pada ligamen yang disebabkan oleh karena kaki bagian bawah yang terlalu dipaksa untuk bergerak menyamping ( cedera valgus ).
Anatomi lutut
Lutut terdiri dari dua persendian yang berada didalam satu kapsul sendi, yaitu sendi tibiofemoral dan sendi patelofemoral. Sendi tibiofemoral dibentuk oleh condylus femoralis lateralis dan medialis yang berbentuk cembung dengan tibia plateu yang berbentuk cekung. Sendi patelofemoral dibentuk oleh facies patelaris tulang femur dengan tulang patella.
Osteokinematika pada sendi lutut adalah memungkinkan gerakan kearah fleksi dan ekstensi pada bidang sagital dengan lingkup gerak sendi fleksi yaitu antara 120º sampai 130º bila hip pada keadaan fleksi penuh, bila pada dalam keadaan ekstensi penuh maka dapat mencapai fleksi 140º. Sedangkan untuk gerakan ekstensi lutut lingkup gerak sendi antara 0º sampai 10º.
Otot penggerak sendi lutut, untuk gerakan fleksi lutut adalah m. biceps femoris caput longum disarafi n. tibialis, m. biceps femoris caput brevis disarafi n. peroneus, m. semi membranosus disarafi n. tibialis, m. sartorius disarafi n. femoralis, m. gracillis disarafi n. obturatorius dan m. popliteus disarafi n. tibialis. Sedang otot penggerak ekstensi lutut adalah m. vastus intermedius disarafi n. femoralis, m. vastus medialis disarafi n. femoralis dan m. vastus lateralis disarafi n. femoralis.

Tingkatan sprain
  • Sprain ringan / tingkat 1 : Lutut hanya mengalami kerusakan pada urat ligamennya. Terjadi rasa sakit, pembengkakan kecil, sedikit perdarahan tetapi tidak terjadi leksitas abnormal.
  • Sprain sedang / tingkat 2 : Dimana terjadi kerusakan ligamen yang cukup lebih besar tetapi tidak sampai terjadi putus total.Rasa sakit/nyeri,bengkak terjadi perdarahan yang lebih banyak dan kenyataan yang sering terjadi adalah hilangnya stabilitas lutut.
  • Sprain tingkat 3 : Sprain lutut yang parah pada tingkatan ini ligamen pada lutut mengalami putus secara total dan lutut tidak dapat digerakkan.
Tanda dan gejala :
  • Nyeri terasa bila menggerakkan tungkai bawah kesamping.
  • Bengkak dan radang pada seluruh bagian dalam lutut.
  • Sedikit perdarahan tetapi tidak terjadi leksitas abnormal
Sumber : Klik Disini

Gangguan Muskuloskeletal pada Usia Lanjut

Pendahuluan
Gangguan muskuloskeletal pada usia lanjut merupakan salah satu dan demikian banyak kasus geriatri yang lazim dijumpai di praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, sedikit sekali jenis kelainan muskuloskeletal yang bersifat endemis pada usia lanjut. Tidak dapat disangkal bahwa kaum usia lanjut lebih sering menderita osteoarthritis, penggantian sendi melalui tindakan bedah, maupun kelainan kronis pada rotator cuff. Untuk dapat memahami kelainan muskuloskeletal pada kelompok usia lanjut, perubahan-perubahan seiring dengan pertambahan usia yang timbul pada otot, tulang, persendian, jaringan ikat, dan persarafan harus diketahui.
Efek dari Ketuaan dan Disuse Terhadap Tubuh
Sistem Otot
Hampir tidak mungkin dibedakan efek dari ketuaan dengan disuse pada tubuh manusia karena keduanya saling berkaitan. Pada umumnya, seseorang yang mulai tua akan berefek pada menurunnya aktivitas. Penurunan aktivitas akan menyebabkan kelemahan serta atropi dan mengakibatkan kesulitan untuk mempertahankan serta menyelesaikan suatu aktivitas. Selain itu, berbagai kondisi medis yang lebih prevalen di saat usia lanjut cenderung akan menghambat aktivitas rutin pada individu tersebut.
Perubahan yang jelas pada sistem otot saat usia lanjut adalah berkurangnya massa otot, terutama mengenai serabut otot tipe II1,2. Penurunan massa otot ini lebih disebabkan oleh atropi3. Namun demikian, kehilangan dari serabut otot juga dijumpai2.
Perubahan ini akan menyebabkan laju metabolik basal dan laju konsumsi oksigen maksimal berkurang4,5. Otot menjadi lebih mudah capek dan kecepatan kontraksi akan melambat. Selain dijumpai penurunan massa otot, juga dijumpai berkurangnya rasio otot dengan jaringan lemak.
Perubahan-perubahan yang timbul pada sistem otot lebih disebabkan oleh disuse. Seseorang yang selalu aktif sepanjang umurnya, cenderung lebih dapat mempertahankan massa otot, kekuatan otot, dan koordinasi dibanding dengan mereka yang pola hidupnya santai (sedentary)3. Tetapi, harus diingat bahwa latihan/olah raga yang sangat rutin pun tidak dapat mencegah secara sempuma proses penurunan massa otot6. Individu yang
berpola hidup santai dapat memperoleh kembali massa otot, kekuatan, dan ketahanan tubuhnya setelah terlibat pola latihan yang rutin walau pada usia yang lanjut3,7,8. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa program latihan dan olah raga dapat mencegah penurunan massa otot, bahkan mengembalikannya, tetapi pada kenyataannya tidak semua program tersebut berhasil. Penjelasan yang akurat mengenai keadaan tersebut belum dapat diterangkan dan tidak diketahui. Beberapa hipotesa menjelaskan bahwa efek kumulatif dari diet, kafein, merokok, dan alkohol dapat mempengaruhi proses perubahan sistem otot. Faktor lain seperti sistem endokrin dan perubahan pada susunan saraf pusat juga memegang peranan penting.

Sumber : Klik Disini


Download Game PC : TrackMania 2 Canyon 2011

TrackMania 2 Canyon 2011



TrackMania 2 Canyon 2011 | 1.4 GB
Game Sort : Raccing
Release Date : 2011


1. Extract archive and mount installer using Daemon Tools
2. DISCONNECT FROM THE INTERNET
3. Run installer
4. Choose language
5. Select "Stay offline"
6. Choose the profile "trackmaniaca"
7. Then click on "LOCAL PLAY" "SINGLE MAP" "CAMPAIGNS" "TM CANYON"
8. Play

Minimum:
OS: Windows XP, Windows Vista or Windows 7
Processor: 3.00 GHz
Memory: 1 GB RAM (Windows XP) / 1.5 GB (Windows Vista and Windows 7)
Graphics: NVIDIA GeForce 8000 series or ATI Radeon HD 2000 series or better
DirectX®: DirectX 9.0c
Hard Drive: 3 GB

Recommended:
CPU with dual-core processor (Intel Core 2 Duo or faster).
Intel Core2Duo @ 2,00 Ghz Windows XP / Windows Vista / Windows 7.
2 GB of RAM.
DirectX ® 9.0c compatible 256 MB video card with
3D acceleration or equivalent (support for Shader Model 3.0 or higher).
ATI RADEON HD 2900. NVIDIA GEFORCE 8800 GT.

Screens:
TrackMania 2 Canyon
TrackMania 2 Canyon

 
 
Download Now
Mediafire Pass : mediafire-games4u


Download Game PC : War On Terror



War On Terror - FullRip

Unrar All Parts
Install the game From Free Arc
- Play the game

Publisher : Monte Cristo Multimedia
Developer : Digital Reality
Genre : Action - Real-Time Strategy
Release Date : Sep 6, 2011(more)
ESRB : MATURE
ESRB Descriptors : StarForce software protection technology contained in one or more versions of this game

Minimum:
OS: Windows XP
CPU: Pentium or AMD 1.5 Ghz
* RAM: 256 MB
* HDD: 4 GB free disk space
* Sound Card: DirectX 9 Compatible
* DirectX: Version 9
Supported Graphics Cards:
GeForce 4 or Equivalent with 64 MB RAM (Except Geforce 4 MX

Recommended:
OS: Windows 7
CPU: Pentium or AMD 2.0 Ghz
* RAM: 512 MB
* HDD: 5 GB free disk space
* Sound Card: DirectX 9 Compatible
* DirectX: Version 9
Supported Graphics Cards:
GeForce 3 or Equivalent with 128 MB RAM (Except Geforce 4 MX)

Screens


 
 Download Now
Mediafire Pass : mediafire-games4u



25 February 2012

Download Film ( Movie ) : Twilight Saga : Eclipse


Tanggal Rilis : 30 June 2010 (Indonesia)
Jenis Film : Adventure | Drama | Fantasy
Diperankan Oleh : Kristen Stewart, Robert Pattinson and Taylor Lautner

Ringkasan Cerita FILM THE TWILIGHT SAGA: ECLIPSE (2010) :

Walaupun untuk sementara permusuhan antara Edward Cullen (Robert Pattinson) dan Jacob Black (Taylor Lautner) dapat diredam namun masalah yang dihadapi Bella Swan (Kristen Stewart) sepertinya belum selesai. Masa sekolah hampir usai dan Bella harus segera membuat pilihan.
 
Permusuhan antara vampire dan wolfpack memang sudah berumur ratusan tahun dan tak bisa begitu saja diakhiri namun Bella juga tak mungkin memilih antara Edward dan Jacob. Bella sangat mencintai Edward namun ia juga tak ingin kehilangan Jacob sebagai seorang sahabat sementara dua pria dalam hidup Bella ini seolah tak bisa akur. Kalaupun ada yang membuat suasana jadi sedikit tenang hanyalah perjanjian wilayah antara kaum vampire dan wolfpack yang tetap dipegang sampai saat ini.
 
Di saat suasana sudah tak mengenakkan seperti ini, muncul masalah baru. Teror vampire kembali merebak. Victoria (Bryce Dallas Howard)0 membunuh beberapa penghuni kota Seattle dengan maksud membangun pasukan Newborns untuk memerangi keluarga Cullen dan wolfpack yang melindungi Bella. Perang dalam diri Bella sendiri juga semakin hari semakin berkecamuk. Ia harus segera membuat keputusan antara tetap menjadi manusia atau mengikuti Edward dan berubah menjadi vampire.
 
[IMDb rating : 4.7/10]
[Awards : 18 wins & 29 nominations]
[Production Co : Summit Entertainment, Temple Hill Entertainment, Maverick Films]
[IMDb link : http://www.imdb.com/title/tt1325004]
Sumber Posting: downloadfilem.com
Download dengan mediafire disini
Quality Brrip 
Pass:
300mbfilms.com

Setelah Download Selesai Join ikuti tutorial untuk Join file dengan HJ-Split



Download Film ( Movie ) : The Scorpion King [2002]

 

 The Scorpion King adalah film Amerika 2002 action disutradarai oleh Chuck Russell, dibintangi Dwayne "The Rock" Johnson, Kelly Hu, Grant Heslov, dan Michael Clarke Duncan. Ini adalah spin-off dari seri Mummy, dan mengikuti kisah Raja Scorpion Mathayus, karakter ditampilkan dalam The Mummy Returns.

Peristiwa The Scorpion King berlangsung 5.000 tahun sebelum orang-orang dalam The Mummy dan The Mummy Returns, dan mengungkapkan asal-usul Mathayus 'dan naik ke kekuasaan sebagai Raja Scorpion. Nama itu sendiri adalah referensi untuk seorang raja nyata dari periode protodynastic sejarah Mesir Kuno, Scorpion II.

Download Scorpion King
File:Size 300 MB 

NB: Download Semua Part lalu Join-File Pakai HJ-Split  

Download
Subtitle Indonesia disini 
 
Free Download The Scorpion King Part 1 (95 MB)

Free Download The Scorpion King Part 2 (95 MB)
Free Download The Scorpion King Part 3 (95 MB)
Free Download The Scorpion King Part 4 (14 MB)

Download Game PC : Download Mini Games Bus Driver


Bus Driver adalah sebuah Game Simulasi tentang Supir Bus, tentu saja tugas terpenting adalah mencari penumpang di sekitar Kota, Anda harus menyetir dengan jadwal yang sudah di tentukan tingkat kesulitannya adalah anda harus waspada dan mematuhi pertaturan lalu lintas, contoh saat lampu merah, jika anda melanggar atau menerobos lampu merah maka penumpang akan khawatir dan akan mendapat penalty.


Fitur
  • 12 Model Bus yang berbeda
  • 30 Rute dengan kondisi cuaca yang berbeda
  • Sebuah Lingkungan Kota yang luas
  • Anda dapat memainkan game ini Full screen maupun Window


Minimum system requirements
* CPU: 1GHz Pentium III or equivalent
* RAM: 256MB
* Video Card: OpenGL 1.3 compatible 64MB AGP with hardware T&L (see compatibility)
* Hard Disk: 300MB free space
* Operating System: Windows 98/ME/2000/XP/Vista with DirectX 9 installed
Recommended system:
* CPU: 1.5GHz Pentium IV or equivalent
* RAM: 512MB
* Video Card: OpenGL 1.5 compatible 128MB PCI Express with hardware T&L (see compatibility)
* Hard Disk: 300MB free space
* Operating System: Windows XP or Vista with DirectX 9 installed
* Optional: DirectX compatible soundcard
* Optional: DirectX compatible gamepad or steering wheel
 


Download PESEdit.com 2012 Patch 2.8 Mediafire


Untuk Para Pecinta Pro Evolution Soccer 2012 atau sering di sapa PES 2012 yang menunggu patch terbaru. kini PESEdit Kembali membuat Update terbaru Patch PES 2012 yang tentu dengan perbaikan bugs dan peningkatan untuk lebih jelasanya apa saja yang di Update pada Patch 2.8 kali ini baca Fitur di bawah

 
FITUR - FITUR PESEdit.com 2012 Patch 2.8

  • Bola Baru: Puma Ligue 1 OMB
  • Sepatu Baru: adidas adiPure 11Pro
  • Wajah baru: lebih dari 50 wajah baru ditambahkan dan dioptimalkan; secara total lebih dari 740 wajah dalam faceserver
  • Baru kit: APOEL, Barcelona, ​​Bayern München, Pantai Gading, Perancis, Ghana, Yunani, Jepang, Juventus, Olympiakos, Manchester City, Marseille, Milan, Maroko, Nürnberg, Salzburg, Senegal, Turki, Viktoria Plzen, Wolfsburg
  • Baru Tim: FK Partizan
  • Scoreboards: Sky Sports EPL + Fox EPL
  • Selector: Ditambahkan ML switch, Amerika Selatan tim sekarang tersedia untuk pertandingan persahabatan
  • Transfer: transfer musim dingin Selesai untuk tim Eropa 
  • Lain: CL Tetap kit masalah beberapa tim

Download PESEdit.com 2012 Patch 2.8 Mediafire
Free Download PESEdit.com 2012 Patch 2.8  Mediafire Part 1 (200 MB)
Free Download PESEdit.com 2012 Patch 2.8  Mediafire Part 2 (200 MB)
Free Download PESEdit.com 2012 Patch 2.8  Mediafire Part 3 (200 MB)
Free Download PESEdit.com 2012 Patch 2.8  Mediafire Part 4 (127 MB)
 Password Jika Dibutuhkan : www.dytoshare.us